Peringatan Hari Guru Nasional tahun 2021 di SD Negeri 1 Lumbir menjadi momentum istimewa untuk kembali mengenang, menghargai, dan merefleksikan peran penting guru dalam perjalanan pendidikan. Sejak ditetapkan pada 25 November, Hari Guru selalu disambut dengan penuh rasa syukur dan penghormatan terhadap jasa para pendidik yang telah memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
Hari Guru adalah peringatan tahunan untuk menghormati, mengapresiasi, dan mengakui peran penting guru dalam pendidikan dan pembangunan karakter bangsa. Ada dua tanggal peringatan Hari Guru yang utama: Hari Guru Nasional (HGN) di Indonesia diperingati setiap tanggal 25 November. Tanggal ini bertepatan dengan hari berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada tahun 1945 dan ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994. Hari Guru Sedunia (World Teachers' Day) diperingati setiap tanggal 5 Oktober oleh UNESCO dan organisasi internasional lainnya sebagai bentuk dukungan kepada guru di seluruh dunia.
Peringatan hari guru nasional yang diperingati setiap tanggal 25 November juga merupakan tonggak sejarah lahirnya sebuah organisasi profesi guru yaitu Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Tanggal 25 November tersebut dipilih menjadi hari yang khusus bagi para guru.
Berkat perjuangan serta jasa-jasa yang telah dilakukan oleh para guru Indonesia di seluruh tanah air, maka pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 menetapkan tanggal berdirinya PGRI sebagai hari guru nasional. Keputusan Presiden itu juga dimantapkan di Undang-undang Noomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang menetapkan tanggal 25 November sebagai hari guru nasional yang diperingati bersamaan dengan ulang tahun PGRI.
Tema HUT PGRI dan juga hari guru nasional pada tahun 2021 adalah “Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan” Salah satu kegiatan yang dilaksanakan untuk memperingatti Hari Guru Nasional dan HUT PGRI adalah pelaksanaan upacara bendera.
Di tengah masa sulit setelah pandemi ini, guru tidak mengendurkan semangatnya, namun justru terus menyalakan obor perubahan. Guru se-Indonesia menginginkan adanya kesempatan yang adil, sejahtera, kemudahan akses teknologi, pelatihan yang relevan dan praktis, dan kurikulum yang sederhana dan bisa mengakomodasi kemampuan dan bakat setiap murid yang beragam.
Dalam rangka memeriahkan HUT PGRI dan Hari Guru Nasional, PGRI Cabang Lumbir mengadakan kegiatan yang melibatkan hampir seluruh elemen anggota PGRI maupun sekolah di wilayah Kecamatan Lumbir. Kegiatan tersebut adalah Upacara bendera dan Tasyakuran.
Sebagai Anggota dari PGRI Cabang lumbir para guru terlibat ikut aktif dalam kegiatan peringatan tersebut. Cara merayakan Hari Guru Nasional 2021 dilakukan secara sederhana sehingga bisa dilakukan saat masa pandemi.
Pada saaat merayakan Hari Guru Nasional rasanya tidak lengkap kalau belum foto bersama rekan guru. Meski masih pandemi, Anda juga masih bisa melakukan berfoto bersama dengan guru dan teman-teman seperti pada gambar di bawah ini.
Selain kegiatan yang dilakukan oleh para guru dalam menyambut Hari Guru Tahun 2021, para siswa juga tidak ketinggalan ikut memeriahkan dengan cara memberikan ucapan kepada guru-guru mereka. Peringatan Hari Guru Nasional tahun ini memiliki dimensi makna yang lebih dalam daripada sekadar upacara seremonial.
- Sebagai Bentuk Penghargaan Tertinggi. Hari Guru adalah pengakuan resmi dan kolektif atas peran luar biasa para guru dalam proses pendidikan, baik formal maupun non-formal. Hari Guru adalah momen bagi seluruh masyarakat untuk menyampaikan rasa terima kasih atas dedikasi dan pengorbanan yang seringkali tak terlihat.
- Momen Refleksi dan Penyegaran Profesional. Bagi para guru sendiri, peringatan Hari Guru menjadi ruang untuk merenungkan praktik pembelajaran, etika profesi, dan pengembangan kompetensi. Ini adalah waktu untuk menyegarkan semangat, berinovasi dalam metode mengajar, dan beradaptasi dengan perubahan zaman yang ada.
- Peneguhan Peran Guru sebagai Agen Perubahan. Guru tidak hanya pengajar mata pelajaran. Mereka adalah penyambung sosialisasi nilai-nilai moral, kebangsaan, dan karakter. Para guru membentuk kepribadian anak didik, menanamkan kejujuran, tanggung jawab, dan toleransi. Guru juga penggerak perubahan di tingkat lokal, seringkali menjadi pemimpin opini dan pendorong inovasi dalam komunitasnya.
- Advokasi untuk Peningkatan Kesejahteraan dan Kebijakan. Hari Guru berfungsi sebagai pengingat bagi pemerintah Indonesia dan pemangku kepentingan tentang pentingnya meningkatkan kesejahteraan para guru, menyediakan pelatihan berkelanjutan, dan menciptakan kebijakan pendidikan yang responsif, yang memperhatikan keseimbangan beban kerja para guru.
Peringatan Hari Guru yang dilaksanakan di SDN 1 Lumbir juga berfungsi sebagai kesempatan untuk merefleksikan kembali posisi guru pada zaman Merdeka Belajar. Tantangan dalam dunia pendidikan saat sekarang mengharuskan guru untuk selalu berinovasi, memperbaharui diri dalam pemanfaatan teknologi, dan menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi siswa.
Para guru di SDN 1 Lumbir telah berusaha untuk mengatasi berbagai tantangan ini dengan menghadirkan metode pembelajaran yang kreatif, pemakaian media pembelajaran digital, serta pendekatan pembelajaran yang lebih manusiawi dalam mendidik anak-anak. Melalui berbagai program, sekolah menunjukkan komitmen untuk terus memperbaiki mutu pendidikan dan memberikan pelatihan serta peluang pengembangan profesional bagi para guru.
Dalam sambutan, Kepala Sekolah SDN 1 Lumbir menegaskan bahwa “Guru bukan hanya fondasi pendidikan, tetapi juga penggerak perubahan. Tanpa keberadaan guru, Merdeka Belajar tidak akan berarti. ” Pernyataan ini menjadi pengingat bagi seluruh anggota sekolah bahwa kontribusi guru sangat penting dalam membentuk karakter generasi masa depan bangsa.
Peringatan Hari Guru pada tahun 2021 melebihi sekadar perayaan simbolik, melainkan juga menjadi kesempatan bagi SDN 1 Lumbir untuk meneguhkan dedikasinya dalam memperbaiki mutu pendidikan. Sekolah berkomitmen untuk merancang program kerja yang fokus pada pembelajaran yang efektif, peningkatan kemampuan guru, serta penyediaan sarana yang mendukung proses belajar ini.
Dalam usaha pemulihan pendidikan setelah pandemi, pihak sekolah secara terus-menerus mengevaluasi metode pengajaran yang ada. Para guru didorong untuk berpartisipasi dalam pelatihan teknologi informasi, metode pembelajaran yang inovatif, dan cara pengajaran yang berakar pada nilai-nilai karakter. Semua langkah ini diambil untuk mewujudkan lingkungan pendidikan yang bersifat inklusif dan mampu beradaptasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar