Momen yang menandai awal perancangan Hari Santri adalah saat KH Hasyim Asy'ari mengumumkan resolusi jihad yang mewajibkan seluruh umat Islam untuk melawan penjajah pada 22 Oktober 1945. KH Hasyim Asy'ari adalah Pahlawan Nasional Indonesia yang sekaligus mendirikan dan menjabat sebagai Rais Akbar Nahdlatul Ulama (NU). Di samping itu, Hasyim Asy'ari mengeluarkan fatwa yang dikenal dengan sebutan Resolusi Jihad. Fatwa tersebut mengandung ajakan untuk para pejuang melawan Belanda dan setiap pejuang yang jatuh dianggap dalam keadaan mati syahid.
Tema Hari Santri 2021 adalah Santri Tanggap Jiwa dan Raga. Tema ini mencerminkan sikap para santri Indonesia yang selalu siap mengorbankan jiwa dan raga demi membela tanah air, menjaga persatuan Indonesia, serta mewujudkan perdamaian global. Arti "Siaga Jiwa" dalam tema tersebut menunjukkan bahwa santri tetap waspada mempertahankan kesucian hati dan akhlak, berpegang pada akidah, nilai, serta ajaran Islam rahmatan lil’alamin dan tradisi mulia bangsa Indonesia.
Santri merupakan lambang ketulusan, ketahanan, dan pengabdian yang tanpa pamrih. Dari pesantren, muncul pejuang kemerdekaan, ulama, dan pemimpin yang berjuang dengan pengetahuan dan moralitas. Mereka mengajarkan bahwa kebebasan tidak hanya berarti terlepas dari penjajahan fisik, tetapi juga bebas dalam berpikir, berkeyakinan, dan bertindak.
Sekarang, setelah Indonesia merdeka, peran santri terus berlanjut. Mengamankan kemerdekaan berarti melindungi nilai-nilai mulia bangsa, memperkuat moderasi dalam beragama, serta menyebarkan perdamaian dan toleransi di tengah perbedaan. Santri diharapkan menjadi generasi yang kuat dalam menghadapi tantangan global dengan membawa nilai-nilai pesantren seperti kejujuran, kedisiplinan, dan cinta tanah air ke wilayah yang lebih luas.
Pesantren pada saat ini tidak hanya sebagai tempat mengaji kitab suci, tetapi juga pusat inovasi, pemberdayaan masyarakat, dan pembentukan karakter bangsa. Dengan bekal ilmu agama dan pengetahuan umum yang seimbang, santri diharapkan mampu menjadi pelopor peradaban baru — peradaban yang berlandaskan akhlak mulia dan kemanusiaan universal.
Peringatan Hari Santri SDN 1 Lumbir
Upacara peringatan Hari Santri Nasional tahun 2021 yang digelar di SD Negeri 1 Lumbir Desa Lumbir Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas dilaksanakan secara sederhana. Meskipun digelar secara sederhana, namun tidak mengurangi makna dari peringatan Hari Santri Nasional 2021.
Pada peringatan hari santri tahun ini menjadi pemicu dalam menuntut ilmu, mari kita tunjukan bahwa kita juga bisa. Peringatan Hari Santri di jenjang pendidikan dasar bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, melainkan juga alat untuk membentuk karakter anak-anak sejak dini. Di SDN 1 Lumbir, nilai-nilai seperti kesederhanaan, disiplin, sopan santun, dan cinta tanah air diajarkan melalui beragam aktivitas. Bagi para siswa, menjadi “santri” tidak hanya berarti hidup di pesantren, tetapi lebih kepada sikap dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan akhlak yang baik, semangat belajar yang tinggi, serta ketaatan dalam beribadah.
Para pendidik dan pihak sekolah meyakini bahwa perayaan Hari Santri dapat berfungsi sebagai sarana yang memperkuat pendidikan karakter. Dengan melakukan kegiatan yang bertemakan agama dan kebangsaan, diharapkan siswa dapat mengerti betapa pentingnya toleransi, menghargai orang lain, dan memiliki semangat dalam menuntut ilmu seperti para santri di masa lalu.
- Memperkuat karakter: Menumbuhkan karakter yang saleh, nasionalis, jujur, berani, mandiri, dan bertanggung jawab.
- Memupuk nasionalisme: Mengingatkan siswa akan peran penting santri dan ulama dalam perjuangan kemerdekaan dan menjaga keutuhan NKRI.
- Mengembangkan kecintaan pada ilmu: Menumbuhkan semangat untuk menuntut ilmu (jihad intelektual) demi kemajuan diri dan bangsa.
- Meningkatkan toleransi dan penghargaan terhadap kemajemukan: Mempelajari sejarah santri mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan, bertoleransi, dan menjaga kedamaian dalam masyarakat yang majemuk.
- Menanamkan semangat perjuangan: Meneladani semangat juang, keikhlasan, dan pantang menyerah yang dimiliki para santri.
- Meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab sosial: Mengingatkan siswa akan tanggung jawab sosial dan moral mereka sebagai bagian dari masyarakat dan bangsa.
Peringatan Hari Santri Nasional di SDN 1 Lumbir tahun ini berlangsung dengan teratur, inovatif, dan menyenangkan. Acara ini dimulai sejak pagi dan melibatkan seluruh kelas. Berikut adalah rangkaian kegiatan yang menarik perhatian:
1. Upacara Peringatan Hari Santri
Acara dibuka dengan upacara pengibaran bendera yang dipimpin oleh kepala sekolah. Siswa-siswa mengenakan pakaian khas santri: anak laki-laki memakai sarung, baju koko, dan peci; sementara anak perempuan mengenakan mukena atau busana muslimah. Penampilan mereka dalam pakaian religius menciptakan suasana pagi yang penuh khidmat dan ceria.
Dalam sambutannya, Kepala SDN 1 Lumbir menekankan betapa pentingnya semangat belajar dan disiplin. Beliau juga mendorong siswa untuk mencontoh semangat perjuangan para ulama dan santri yang dahulu berperan dalam menjaga kemerdekaan bangsa. Pesan-pesan tersebut memberi dorongan bagi siswa untuk tumbuh menjadi generasi yang memiliki akhlak baik dan rasa cinta terhadap tanah air.
Semoga dengan Hari Santri Tahun 2021 lebih meningkatkan keimanan seluruh warga sekolah SDN 1 Lumbir.
2. Pembacaan Asmaul Husna dan Doa Bersama
Setelah upacara, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan Asmaul Husna secara bersama-sama. Suara anak-anak yang lantang dan berirama membuat suasana terasa syahdu. Guru-guru berharap kegiatan ini dapat membiasakan siswa mendekatkan diri kepada Allah sekaligus melatih kekompakan dan ketertarikan mereka terhadap kegiatan keagamaan.
Doa bersama dipimpin oleh guru Pendidikan Agama Islam. Dalam doa tersebut dipanjatkan harapan agar siswa diberikan kecerdasan, akhlak yang baik, serta kesehatan dalam menjalani proses belajar di sekolah.
3. Lomba-Lomba Bernuansa Islami
Salah satu kegiatan yang paling dinanti siswa adalah lomba-lomba Hari Santri. SDN 1 Lumbir mengadakan berbagai kompetisi yang tidak hanya mengasah kemampuan intelektual dan spiritual, tetapi juga kreativitas dan rasa percaya diri siswa. Beberapa lomba yang diselenggarakan antara lain:
- Lomba Adzan untuk siswa laki-laki
- Lomba Tartil dan Hafalan Surah Pendek
- Lomba Pidato Islami
- Lomba Kaligrafi
- Lomba Busana Santri
Lomba-lomba ini berlangsung seru dan penuh antusias. Para guru bertindak sebagai juri, memberikan penilaian berdasarkan ketepatan, keberanian, dan penampilan siswa. Selain itu, kegiatan ini menjadi ajang pembinaan karakter kompetitif yang sehat serta mengasah kemampuan berkomunikasi.



.jpeg)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar