Penggalangan Dana Bencana Sumatera Wujud Empati Sejak Usia Dini


Bencana ekologis yang melanda Pulau Sumatera pada akhir November 2025 bukan hanya sekadar kejadian geologis yang ekstrem, tetapi juga cerminan dari hubungan manusia dengan alam yang terdistorsi akibat eksploitasi. Saat bencana terjadi berulang kali dan dengan skala yang semakin besar, pertanyaan yang paling masuk akal bukan lagi tentang mengapa alam marah, tetapi mengapa manusia mengabaikan tanda-tanda ekologis yang ditinggalkan oleh nenek moyang.

Akhir November 2025 menunjukkan bahwa kerusakan lingkungan sekali lagi menyebabkan penderitaan besar. Banjir besar dan tanah longsor menghantam Sumatera Barat, Sumatera Utara, hingga Aceh, mengakibatkan ratusan korban jiwa dan memaksa ratusan ribu penduduk mengungsi

Pada hari Kamis, 11 Desember 2025, keadaan di SD Negeri 1 Lumbir terlihat tidak seperti biasanya. Sejak pagi, area sekolah yang biasanya ramai dengan suara ceria anak-anak yang bermain sekarang bertransformasi menjadi pusat aktivitas sosial bertema kemanusiaan. Para pendidik, murid, panitia sekolah, hingga masyarakat sekitar berkumpul dalam acara pengumpulan dana untuk mendukung korban bencana alam di Sumatera.
Bencana alam yang berlangsung beberapa minggu lalu telah memicu rasa empati masyarakat di berbagai tempat. Kerusakan pada rumah, infrastruktur publik, dan hambatan dalam mendapatkan bantuan mendorong banyak orang untuk turut serta membantu, termasuk keluarga besar SD Negeri 1 Lumbir. Inisiatif ini muncul dari pembicaraan antara guru dan komite sekolah, yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial kepada siswa sejak usia muda serta memberikan bantuan langsung bagi para korban bencana.

Penggalangan dana untuk bencana di SD Negeri 1 Lumbir telah dilakukan dengan cara yang sederhana. Para pendidik berkolaborasi dengan organisasi murid membentuk tim kecil yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan acara. Dari pembagian tugas kepada siswa, sampai berkoordinasi dengan pihak komite sekolah, semua dijalankan secara bersama-sama.

Kegiatan pengumpulan dana berlangsung pada pukul 07.00 dimulai pada pukul tujuh pagi, dengan pembukaan acara dipimpin oleh Kepala SD Negeri 1 Lumbir, Bapak Sugino, S. Pd.. Dalam pidatonya, beliau menekankan signifikansi mengembangkan rasa empati dan solidaritas mulai dari usia sekolah dasar. Ia berpendapat bahwa pendidikan tidak hanya sekadar pemindahan pengetahuan akademis, tetapi juga membangun karakter yang peduli kepada orang lain.

Pengumpulan dimulai dengan para guru SD Negeri 1 Lumbir dan diteruskan dengan semua siswa yang hadir. Peserta menempatkan dana sumbangan ke dalam kotak yang berada di area sekolah. Mereka secara bergantian menaruh dana bantuan ke dalam kotak dengan rapi. Alhamdulillah, sumbangan dana sosial dari Bapak/Ibu guru dan siswa-siswi SDN 1 Lumbir berhasil terkumpul sebesar Rp1.278.000.

Kegiatan pengumpulan dana ini juga dilakukan di luar lingkungan sekolah. Para siswa dikelompokkan menjadi beberapa grup berdasarkan wilayah tempat mereka tinggal. Mereka mengunjungi setiap rumah penduduk untuk memberikan bantuan bagi para korban bencana di Sumatera.

Sejumlah siswa, yang terdiri dari IV, V, dan VI, bergerak secara berkelompok membawa kotak sumbangan sederhana. Walaupun masih di tingkat sekolah dasar, semangat dan kepedulian mereka terlihat besar saat menyampaikan tujuan kedatangan dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi. Hasil dari kegiatan ini sejumlah Rp. 1.861.000 sehingga jumlah keseluruhan adalah Rp3.139.00.

Pihak sekolah menjelaskan bahwa acara ini juga berfungsi sebagai media pembelajaran karakter. Dengan kegiatan langsung di lapangan, siswa diajarkan mengenai nilai kepedulian, kerja sama, dan rasa kemanusiaan. Selain itu, partisipasi mereka juga bertujuan untuk menanamkan kesadaran bahwa bencana dapat terjadi pada siapa saja, sehingga rasa solidaritas harus selalu dipelihara.
Masyarakat setempat menyambut positif acara itu. Banyak yang memberikan sumbangan dengan ikhlas dan menghargai upaya sekolah yang mendorong siswa untuk belajar berempati sejak usia dini. Sejumlah warga bahkan menghargai keberanian dan ketulusan para siswa yang mendatangi rumah-rumah satu per satu untuk mengumpulkan donasi.

Dana yang berhasil dikumpulkan rencananya akan disalurkan lewat lembaga resmi yang mengelola bantuan bencana di Sumatera. Dana tersebut akan disalurkan melelui Baznas Kabupaten Banyumas sebesar Rp. 1.000.000, Kwarran Lumbir sebesar RP.1.039.000, dan PGRI Cabang Lumbir sebesar Rp1.100.000. Sekolah berharap bahwa bantuan ini bisa membantu meringankan penderitaan para korban dan memotivasi masyarakat untuk terus meningkatkan kepedulian terhadap satu sama lain.

Dengan kegiatan ini, SD Negeri 1 Lumbir tidak hanya menjadikan siswa sebagai individu yang pintar, tetapi juga berbudi pekerti, memiliki rasa empati, dan siap menjadi generasi yang peduli terhadap lingkungan sosial.

Kegiatan pengumpulan dana untuk korban bencana di Sumatera yang dilakukan oleh siswa SDN 1 Lumbir tidak hanya mencerminkan rasa peduli terhadap orang lain, tetapi juga membawa banyak manfaat signifikan bagi perkembangan karakter dan sosial siswa. Melalui aktivitas ini, peserta didik memahami nilai-nilai kehidupan yang tidak selalu bisa didapatkan dari pembelajaran di dalam kelas. Kegiatan penggalangan dana ini memiliki beberapa manfaat bagi siswa-siswa SD Negeri Lumbir yaitu :
  1. Membangun Empati dan Kepedulian Terhadap Sosial. Pengumpulan dana membuat siswa sadar bahwa ada banyak orang di luar sekolah yang memerlukan pertolongan. Melalui mendengarkan kisah dan menyaksikan keadaan para korban bencana, mereka belajar untuk merasakan kesedihan orang lain dan termotivasi untuk memberikan bantuan dengan ikhlas.
  2. Mengembangkan Kemandirian dan Tanggung Jawab. Selama kegiatan penggalangan dana, siswa terlibat dalam berbagai tugas seperti mengumpulkan sumbangan, mencatat pemasukan, serta memberikan informasi kepada komunitas sekolah. Ini menumbuhkan rasa tanggung jawab serta melatih kemandirian dalam menyelesaikan tugas secara kolektif.
  3. Meningkatkan Kolaborasi dan Kebersamaan. Aktivitas ini dilakukan dalam kelompok, sehingga siswa dapat berkomunikasi, mendistribusikan tugas, dan berkolaborasi. Kerjasama antara siswa meningkat karena mereka memiliki tujuan yang serupa: membantu teman-teman yang sedang mengalami kesulitan.
  4. Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Sekolah. Gerakan sosial semacam ini bisa menyebar. Saat satu kelas mengambil inisiatif, kelas yang lain terdorong untuk berpartisipasi. Akhirnya, terwujud suasana sekolah yang lebih peka, solidaritas yang lebih kokoh, dan budaya gotong royong yang semakin mendalam di SDN 1 Lumbir.
  5. Menanamkan Nilai-Nilai Kemanusiaan Sejak Masa Kecil. Masa sekolah dasar adalah waktu yang ideal untuk menanamkan nilai-nilai dasar kemanusiaan. Lewat kegiatan pengumpulan dana, siswa menyadari bahwa perbedaan tempat tinggal dan suku tidak menghalangi mereka untuk saling mendukung.

Kegiatan pengumpulan dana ini bukan hanya acara yang berlangsung sekali. Untuk SD Negeri 1 Lumbir, ini merupakan bagian dari pembelajaran karakter yang terus menerus. Lewat aktivitas ini, siswa memahami tentang empati, kepedulian, kolaborasi, tanggung jawab, dan signifikansi berbuat baik tanpa berharap imbalan.

Banyak pelajar yang menyatakan lebih mengerti makna berbagi setelah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Untuk mereka, memberikan bantuan kepada orang lain walaupun tidak mengenalnya secara langsung membawa kebahagiaan tersendiri. Para guru juga menegaskan bahwa nilai-nilai semacam ini harus terus dibina, terutama di zaman di mana individualisme semakin bertambah.

Pengumpulan dana untuk para korban bencana di Sumatera yang berlangsung pada 11 Desember 2025 di SD Negeri 1 Lumbir membuktikan bahwa rasa peduli tak mengenal usia. Melalui partisipasi semua anggota sekolah dan masyarakat setempat, acara ini sukses membangun suasana yang dipenuhi solidaritas dan optimisme.

Dengan langkah kecil ini, SD Negeri 1 Lumbir mengajarkan kepada siswa-siswanya bahwa perhatian dan tindakan nyata dapat dimulai dari diri sendiri. Kegiatan ini tidak hanya mengumpulkan dana dukungan, tetapi juga menginspirasi setiap orang yang hadir untuk terus berbuat baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar