Penerapan Budaya 5S Di SDN 1 Lumbir


Budaya 5S adalah kebiasaan Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun yang bertujuan untuk membentuk karakter siswa, menciptakan lingkungan belajar yang positif dan kondusif, serta menumbuhkan budaya saling menghormati antarwarga sekolah. Penerapan budaya ini biasanya dilakukan setiap hari, seperti menyapa guru dengan senyuman dan salam saat tiba di sekolah.

Pendidikan karakter merupakan proses pengembangan potensi diri pada setiap siswa untuk menjadi warga negara yang bermoral dan berakhlak baik. Sebagaimana telah tertuang dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 yang berbunyi tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan tetapi juga membentuk karakter agar nantinya lahir generasi masa depan bangsa yang tumbuh dan berkembang dengan karakter nilai luhur bangsa dan agama.
Budaya 5s
Penanaman pendidikan karakter tidak bisa dilakukan secara instan. Perlu adanya peran dari sekolah yang membersamai siswa ketika jam sekolah dan peran keluarga yang memupuk pendidikan karakter dari kecil ketika di rumah. Penanaman pendidikan karakter beraneka ragam caranya, diantaranya dengan pembiasaaan budaya 5S yang dapat diterapkan keluarga dalam keseharian siswa sebagai upaya membentuk Profil Pelajar Pancasila yang berakhlak mulia.

Salah satu bentuk upaya penanaman pendidikan karakter dan budi pekerti di SDN 1 Lumbir yaitu dengan menerapkan budaya 5S. Budaya 5S adalah, senyum, salam, sapa, sopan, dan santun. Berikut ini penjelasan mengnai hal-hal yang terkait dengan budaya 5S.
  1. Senyum. Senyum merupakan ibadah, biasanya seseorang tersenyum karena mereka sedang bahagia, senang gembira suka dan sebagainya. Senyuman menambah manisnya wajah, senyuman dapat melumpuhkan musuh, menyembuhkan penyakit , perekat tali persaudaraan dan biasa jadi sarana tercapainya perdamaian.
  2. Salam. Dalam islam diajarkan salam berupa “Assalamu’alaikum warahmatullahi Wabarokatuh” yang artinya salam sejahtera, rahmat Allah dan berkatNya atas kamu. Salam juga merupakan bentuk pernyataan hormat. Jika seseorang memberi salam kepada orang lain berarti seorang itu bersikap hormat kepada orang yang dia beri salam.
  3. Sapa. Menyapa identik dengan menegur, menyapa bisa berarti mengajak seorang untuk bercakap-cakap. menyapa bisa memudahkan siapa saja untuk bisa lebih akrab, saling kontak, dan berkomunikasi. misalnya saja dengan memanggil nama atau dengan sapaan –sapaan lainnya.
  4. Sopan. Sopan adalah perilaku yang menjunjung tinggi niai-nilai menghormati, menghargai tidak sombong dan berakhlak mulia. perwujudan sikap sopan dalam budaya Jawa yaitu dengan menggunakan bahasa yang sopan (menggunakan bahasa Krama ketika berbicara dengan yang lebih tua), dan tidak memiliki sifat yang sombong.
  5. Santun. Santun memiliki pengertian halus dan baik (tingkah lakunya). seseorang yang memiliki sikap santun akan mementingkan kepentingan orang lain daripada kepentingannya sendiri. inti dari sikap santun adalah berperilaku sesuai aturan dan tataran norma yang ada.

Tujuan utama penerapan budaya 5S adalah untuk membentuk karakter yang baik dan menciptakan lingkungan yang harmonis dan positif di lingkungan sekolah. Tujun penerapan budaya 5S di SDN 1 Lumbir adalah sebagai berikut :
  1. Petama, Mengembangkan kepribadian baik peserta didik, peserta didik akan mempunyai rasa hormat dan memiliki belas kasih, suka menolong seningga akan tercipta lingkungan sekolah yang nyaman, harmonis dan damai antar semua antar warga sekolah.
  2. Kedua, Peserta didik dapat menggunakan bahasa yang sopan dan baik ketika berbicara dengan guru maupun teman-temannya, lebih percaya diri dan bertanggung jawab. \
  3. Ketiga, Dengan senyum perserta didik diharapkan merasa lebih damai, senang dan gembira berada di lingkungan sekolah.
  4. Keempat, Dengan memberi salam akan mempererat tali peraudaraan antar warga sekolah. ketika mengucapkan salam dengan ikhlas suasana lingkungan sekolah akan menjadi cair dan akan merasa semua bersaudara.
  5. Kelima, Dengan menyapa akan dapat memudahkan siapa saja untuk saling akrab, mudah bergaul, saling kontak dan berinteraksi.

Dari tujuan-tujuan di atas dapat disimpulkan bahwa budaya 5S merupakan salah satu cara untuk menanamkan pendidikan karakter. apabila semua warga sekolah menerapkan budaya 5S dalam keseharian mereka maka hal itu akan menjadikan semua warga sekolah berkepribadian baik. Jika budaya 5S diterapkan dalam konteks sekolah maka warga sekolah terutama peserta didik akan belajar bagaiaman menghormati satu sama lain dan memiliki belas kasih, suka menolong selain itu akan terjalin tali silaturahiman antar warga sekolah dengan baik.

Penerapan budaya 5S di sekolah ada bermacam-macam bentuk. Beberapa penerapan budaya 5S di SDN 1 Lumbir antara lain sebagai berikut :
  1. Senyum. Budaya senyum di SDN 1 Lumbir dilaksanakan dengan menyambut siswa: Guru menyambut siswa di gerbang sekolah setiap pagi dengan senyuman. Bentuk penerapan yang lain adalah memberi apresiasi: Guru tersenyum dan memberikan reward atau semangat ketika siswa berbuat baik. 
  2. Salam. Budaya salam di SDN 1 Lumbir diterapkan dengan cara sapaan saat bertemu: Siswa memberikan salam kepada guru ketika bertemu di mana pun, seperti di kelas atau di koridor sekolah. Bentuk lainnya adalah jabat tangan: Siswa membiasakan diri berjabat tangan sebagai bentuk salam dan menghormati guru.
  3. Sapa. Budaya sapa di SDN 1 Lumbir diterapkan dengan sapaan di kelas: Guru menyapa siswa di pagi hari, seperti "Selamat pagi, teman-teman!". Bentuk penerapan budaya sapa adalah dengan mengajak interaksi: Guru mengajak siswa untuk saling menyapa sebelum memulai aktivitas, misalnya sebelum bermain.
  4. Sopan. Budaya sopan di SDN 1 Lumbir diterapkan dengan menggunakan bahasa yang santun: Anak-anak diajarkan menggunakan kata-kata "tolong," "terima kasih," dan "maaf" dalam interaksi sehari-hari. Bentuk penerapan lainnya adalaj berinteraksi dengan hormat: Saat berdiskusi, anak-anak diajarkan untuk menghormati pendapat teman dan tidak memotong pembicaraan.
  5. Santun. Budaya santun di SDN 1 Lumbir diterapkan dengan mengikuti aturan: Siswa diajarkan untuk berperilaku sesuai aturan dan norma yang ada, termasuk menjaga kebersihan dan kerapian di kelas. Bentuk penerapan lainnya adalah mementingkan orang lain: Sikap santun ditunjukkan dengan mementingkan kepentingan orang lain daripada dirinya sendiri, misalnya berbagi dengan teman.

Penerapan 5S di SDN 1 Lumbir memiliki dampak positif yang signifikan bagi proses pendidikan. Lingkungan sekolah menjadi lebih harmonis, nyaman, dan penuh semangat. Siswa lebih termotivasi untuk belajar, dan hubungan antara siswa, guru, dan staf menjadi lebih akrab. Selain itu, penerapan 5S juga membantu membentuk karakter siswa yang lebih baik, seperti sikap hormat, empati, dan tanggung jawab.

Program 5S ini tidak hanya membentuk budaya positif di sekolah, tetapi juga menyiapkan siswa untuk menjadi individu yang berkepribadian baik di lingkungan masyarakat. Dengan 5S, SDN 1 Lumbir berharap dapat terus mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki sikap dan perilaku yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar